
Ponorogo. Ratusan siswa, guru, dan karyawan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 5 Ponorogo menunjukkan rasa solidaritas dan kepedulian yang mendalam dengan melaksanakan Sholat Ghoib berjemaah. Kegiatan yang digelar di halaman madrasah pada Jum’at pagi ini dikhususkan untuk mendoakan para jenazah santri Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, yang menjadi korban dalam musibah ambruknya bangunan di pesantren tersebut.
Sholat Ghoib yang dilaksanakan secara khidmat ini diikuti oleh seluruh elemen madrasah, mulai dari siswa-siswi hingga kepala madrasah dan jajaran tenaga pendidik serta kependidikan. Kegiatan ini merupakan respons cepat dari MTsN 5 Ponorogo atas tragedi yang menimpa sesama keluarga besar pesantren di Jawa Timur.
Nur Hamid. S. Pd. I, M. Pd.I, Kepala MTsN 5 Ponorogo, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata dari nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan yang diajarkan di madrasah.

”Kami sangat berduka atas musibah yang menimpa saudara-saudara kami di PP Al Khoziny Sidoarjo. Sholat Ghoib ini adalah cara kami, keluarga besar MTsN 5 Ponorogo, untuk mengirimkan doa terbaik bagi para korban yang telah berpulang,” ujar Nur Hamid seusai pelaksanaan sholat.(Jum’at, 10/10/2025)
Ia menambahkan, melalui doa bersama ini, diharapkan para korban meninggal dunia mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan diampuni segala dosanya, serta diterima sebagai syuhada. Sementara itu, bagi keluarga yang ditinggalkan, ia mendoakan agar diberikan ketabahan, keikhlasan, dan kekuatan dalam menghadapi ujian berat ini.
”Selain mendoakan yang meninggal, kami juga memohon agar santri-santri yang saat ini masih dalam perawatan segera diberi kesembuhan dan pulih sedia kala,” tambahnya dengan nada haru.
Pelaksanaan Sholat Ghoib di halaman madrasah ini berlangsung tertib dan penuh kekhusyukan. Pemandangan ratusan siswa yang dengan serius mengikuti rangkaian sholat hingga istigasah dan doa penutup menjadi pesan kuat tentang pentingnya empati dan persaudaraan antar umat Islam, khususnya sesama pelajar dan komunitas madrasah/pesantren.
Kegiatan ini diharapkan menjadi pengingat bagi seluruh warga MTsN 5 Ponorogo bahwa di tengah musibah, solidaritas harus terus dijunjung tinggi sebagai pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila dan ajaran agama.
